Artikel Manusia dan Cinta Kasih
Nama : Valdy
Dewanto Syaputra
NPM : 56417739
Kelas : 1IA02
NPM : 56417739
Kelas : 1IA02
Manusia
dan Cinta Kasih
Menurut kbbi arti kata
cinta adalah suka sekali atau sangat sayang. Lalu arti kata kasih adalah
perasaan sayang (conta, suka kepada). Kedua kata ini memiliki arti yang serupa,
sehingga penggunaan kata “Cinta Kasih” memperkuat makna yang dimiliki oleh kata
tersebut.
Manusia tidak luput
dari cinta kasih. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan
keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia
dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.
Tanpa adanya Cinta
Kasih, akan terjadi konflik atau perselisihan yang terjadi. Contohnya, tanpa
adanya Cinta kasih antara sesama manusia, akan timbul masalah sosial seperti
diskriminasi, dan pelanggaran HAM. Lalu conoth lainnya, mereka yang tidak
memiliki Cinta Kasih terhadap lingkungan akan dengan mudahnya membakar atau
merusak lahan seperti hutan untuk dijadikan sesuatu yang membuat dirinya
sendiri untung.
Berikut adalah contoh
Kasus yang berkaitan dengan Manusia dan Cinta Kasih :
“Murid
SMP Korban Diskriminasi Guru Terancam Malas Kuliah Nantinya”
Liputan6.com, Jakarta
Isu diskriminasi ras semakin marak dibicarakan publik dan semakin sering
dialami oleh anak-anak khususnya yang duduk di bangku SMP. Kendati sudah
menjadi topik yang hangat diperbincangkan di tengah masyarakat, namun
pengetahuan mereka soal pelaku diskriminasinya masih samar-samar.
Kebanyakan akan
berpikir bahwa aksi diskriminasi lebih sering dilakukan oleh seorang anak ke anak
lainnya. Tetapi faktanya, sebetulnya justru mereka yang bekerja untuk
menyajikan jasa pelayanan masyarakat seperti polisi lalu yang berada di ranah
pendidikan seperti gurulah yang sayangnya lebih sering menjadi pelaku
diskriminasi.
Penelitian yang dilakukan
sekelompok peneliti di University of Texas, Austin, AS menemukan fakta bahwa
murid SMP yang sering didiskriminasi guru karena ras atau kulitnya dipandang
sebagai golongan minoritas kemungkinan besar lebih memilih untuk tidak
melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat universitas.
Menurut pemimpin dari
penelitian tersebut, David Yeager, keputusan anak untuk tidak lanjut kuliah
bukan dampak langsung dari perlakuan buruk guru terhadapnya semasa SMP. Namun
yang membuatnya enggan dan trauma adalah ketidakpercayaan yang kadarnya begitu
besar terhadap guru.
“Temuan penelitian kami
menunjukan bukan aksi diskriminasi yang membuat murid tak mau masuk kuliah,
tapi efek dari aksi diskriminasi itu yang pahitnya dirasakan hari demi hari
olehnya,” tuturnya saat diwawancarai Reuters, mengutip Kamis (9/2/2017).
Jadi, aksi diskriminasi
guru terhadapnya memang menyayat hati, tetapi yang membuatnya malas lanjut ke
jenjang universitas adalah ketidakpercayaan terhadap guru dan pengajar pada
umumnya.
“Pengalaman buruk semasa
SMP dibeda-bedakan oleh sang guru pasalnya membuat kepercayaan murid terhadap
semua sosok pelajar dan sistem pendidikan itu sendiri menurun drastis,” lanjut
Yeager.
Perlakuan guru yang
dianggap murid tidak adil membuatnya memukul rata semua sosok pengajar dan
menganggap semua itu akan memperlakukannya dengan metode yang sama yaitu, membeda-bedakan.
Terlebih, menurunnya
kepercayaan murid terhadap sistem pendidikan membuat motivasi belajarnya ikut
menurun.
“Sekalinya kepercayaan
terhadap sistem pendidikan hilang, ia akan menganggap sekolah dan pendidikan
itu tidak ada nilainya. Ia akan kehilangan motivasi untuk belajar, berusaha dan
raih kesuksesan dalam hidup,” tambahnya.
Hilangnya kepercayaan
murid terhadap pengajar dan sistem pendidikan ditandai dengan penurunan nilai
di setiap ujian, sering membuat masalah di sekolah, jarang masuk dan keberanian
menantang guru di dalam kelas.
Hal ini semua
dibuktikan melalui penelitian yang melibatkan hampir 500 murid SMP keturunan
Afrika-Amerika dan Latin Amerika di dua sekolah berada dalam wilayah AS. Hasil
penelitian tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Child Development.
Seperti kasus di atas,
Tidak adanya Cinta Kasih dari seorang guru terhadap salah satu murid nya
membuat hilangnya kepercayaan murid tersebut terhadap sosok seorang guru yang
seharusnya memberi kasih sayang yang setara terhadap semua muridnya. Hilang nya
kepercayaan itu membuat sang murid memiliki rasa enggan untuk melanjutkan
pendidikan sehingga ada kemungkinan untuk merusak masa depan murid tersebut.
Solusi dari kasus ini
adalah :
1.
Instansi terkait lebih memantau kondisi
kegiatan belajar mengajar di kelas
2.
Memberikan literatur atau sosialisasi
mengenai Cinta Kasih. Karena diskriminasi tidak akan terjadi jika individu tau
betul betapa pentingnya Cinta Kasih antar manusia.
Comments
Post a Comment